Jumat, 26 Desember 2014

PUISI TENTANG ORANGTUA

ORANG TUAKU
Oleh : Ikaratnasih

Seiring hadirnya pagi aku tersadar
Bahwa waktu terus berlalu
Apa yang telah ku lakukan
Apa yang telah ku persembahkan
Untukmu orangtuaku

Maaf jika aku mengecewakanmu
Maaf jika aku belum bisa
Memenuhi harapanmu,
Membahagiakanmu dan
Maaf jika aku membuatmu  bersedih

Terimakasih.....
Kalian telah menjagaku
Kalian telah membimbingku
Kalian telah menyayangiku

Aku menyayangimu
Teruslah menjadi inspirasi,
Teruslah menjadi semangat dan
Teruslah menjadi yang terbaik
Untuk putra-putrimu

Puisi sahabat

DULU
Oleh : Rahma Raichan

Dulu kita tak begini
Tapi kini kita seperti ini
Dulu kita tak berbeda

Tapi kini kita terbelah
Dulu kita tertawa tawa
Tapi kini kita selalu menangis
Dulu kita begitu bebas

Tapi kini kita terhempas
Dulu aku !! kita dan dia
Dulu kita dan dia satu
Tapi kini kita tak menyatu ,,, bagai !!

Kabut hitam kini semakin beku
Semua telah berubah
Dulu hari ini dan esok
Dulu masih ada kedamaian untuk kita

 Tapi kini semua kian berubah
Hari ini mulai ku rindukan
Kedamaian itu kembali dalam hati ku
Dan menyimpan nya selalu

Untuk hari esok
Karena dia kita begini
Karena dia puisi ini

Jumat, 19 Desember 2014

Daftar Simbol-Simbol Yang ada dimatematika

DAFTAR SIMBOL


n- tanda pengurangan

% persen

() kurung biasa

(x,y) Pasangan terurut x, y

[ ] kurung siku

{ } kurung kurawal

|x| harga mutlak dari 

x+ tanda plus

< kurang dari

= sama dengan

> lebih dari

± tanda kurang-lebih

× tanda perkalian

÷ tanda pembagian
 
permil

-x lawan dari x

{ x|… } Notasi pembentuk himpunan

S Himpunan semesta

1, …, an } Daftar elemen dari suatu himpunan

N Himpunan bilangan asli

W Himpunan bilangan cacah

E Himpunan bilangan cacah genap

O Himpunan bilangan cacah ganjil

K Himpunan bilangan komposit

A = B Himpunan A sama dengan B


LAMBANG YANG SERING MUNCUL 


1   π = pi
2.       λ = lamda
3.       ρ = rho
4.       µ = mu
5.       ± = plus-minus
6.       ʊ = upsilon
7.       Φ = phi
8.       Ψ = psi
9.       Ω = omega
10.   α = alpha
11.   β = beta
12.   γ = gamma
13.   δ = delta
14.   ε = epsilon
15.   ζ = zeta
16.   η = eta
17.   θ = teta
18.   κ = kappa
19.   ν = nu
20.   ξ = xi
21.   σ = sigma
22.   τ = tau

Teorema-teorema aku

Halaman         : 65

3.1.5. Ketunggalan limit. Suatu barisan bilangan real hanya dapat mempunyai satu
limit.
Bukti :
Andaikan sebaliknya, yaitu x¢ dan x¢¢ keduanya limit dari X = (xn) dan x¹x. Kita
pilih e > 0 sehingga Ve(x) dan Ve(x) saling asing (yaitu, e < ½½x- x½). Sekarang
misalkan Kdan Kbilangan asli sehingga bila n > Kmaka xnÎVe(x) dan bila n >
Kmaka xnÎVe(x). Tetapi ini kontradiksi dengan pengandaian bahwa Ve(x) dan
Ve(x) saling asing. (Mengapa?). Haruslah x= x.

Halaman         : 81

3.2.6. Teorema. Bila x = (xn) suatu barisan konvergen dan a £ xn £ b untuk semua
nÎN, maka a £ lim (xn) £ b.
Bukti :
Misalkan Y barisan konstan (b, b, b, ...). Dari Teorema 3.2.5 diperoleh lim X £ lim Y
= b. Secara sama dapat ditunjukkan bahwa a £ lim X.
Sedangkan yang berikut menyatakan bahwa bila barisan Y diapit oleh dua barisan
konvergen yang limitnya sama, maka barisan y tersebut juga konvergen ke limit
dari kedua barisan yang mengapitnya.

Halaman         : 97

3.6. Barisan-barisan Divergen Murni
Untuk tujuan-tujuan tertentu dipandang baik sekali untuk mendefinisikan atau
yang dimaksudkan dengan suatu barisan bilangan real (xn) yang “menuju ke ± ¥“.

3.6.1. Definisi. Misalkan (xn) suatu barisan bilangan real.
(i). Kita katakan bahwa (xn) menuju ke + ¥, dan ditulis lim (xn) = +¥, jika untuk
setiap R terdapat bilangan asli K(a) sedemikian sehingga jika n ³ K(a), maka
xn > a.
(ii).Kita katakan bahwa (xn) menuju ke - ¥, dan ditulis lim (xn) = - ¥, jika untuk
setiap R terdapat bilangan asli K(b) sedemikian sehingga jika n ³ K(b), maka
xn < b.
Kita katakan bahwa (xn) divergen murni dalam hal kita mempunyai lim (xn)
= +¥ dan (xn) = - ¥.

PENGAPLIKASIAN BARISAN DAN DERET DALAM KEHIDPAN SEHARI-HARI



1.      ABSTRAK

            Matematika mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari – hari, karena seringkali matematika
dimanfaatkan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan seperti permasalahan pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan uang dan permasalahan-permasalahan lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu disiplin ilmu dalam penerapannya sangat membutuhkan matematika sebagai bahasa symbol untuk menyederhanakan penyajian, pemahaman, analisis, dan penyelesaian suatu masalah. Berdasarkan hal tersebut, maka penulis berusaha untuk mengkaji penerapan konsep barisan dan deret dalam kehidupan sehari-hari.
Penulisan ini merupakan kajian teori yang diambil dari buku-buku yang relevan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk memudahkan dalam pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan barisan dan deret.

1.  PENDAHULUAN


Barisan bilangan adalah himpunan bilangan yang di urutkan menurut suatu aturan/pola tertentu yang dihubungkan dengan tanda “,”. Jika pada barisan tanda “,” diganti dengan tanda “+” , maka disebut deret. Masing-masing bilangan itu disebut suku-suku barisan,setiap suku diberi nama sesuai dengan nomor urutnya. Barisan atau pola bilangan adalah jajaran bilangan dengan urutan tertentu. Tepatnya, barisan adalah daerah nilai suatu fungsi dengan daerah asal bilangan asli. Barisan bilangan adalah sekumpulan bilangan-bilangan dengan pola yang sama dan tertata secara berurut
Setiap bilangan dalam suatu bilangan disebut suku dan bisa dilambangkan dengan Un (n menyatakan nomor urut suku). Barisan Aritmatika(barisan hitung) adalah suatu barisan bilangan yang selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap besarnya, dan nilai yang tetap besarnya itu disebut beda atau pembeda (b).
Deret bilangan adalah penjumlahan suku-suku barisan bilangan.

2.  METODE

Barisan Aritmatika Jika barisan yang suku berurutannya mempunyai tambahan bilangan yang  tetap,maka barisan ini disebut Barisan Aritmatika [2].  Misal :
a.2,5,8,11,14……………………ditambah 3 dari suku didepannya
b.100,95,90,85,80…………….dikurangi 5 dari suku didepannya.

Deret Aritmatika
Deret Aritmatika disebut juga deret hitung. Apabila suku-suku didalam barisan aritmatika dijumlahkan,maka didapat deret aritmatika. Jadi, bentuk baku deret aritmatika adalah  a + (a + b ) +  (a + 2b) + ( a + 3b ) + ……………+ (a + (n-1) b ).

Sub Bab

Barisan Aritmatika :

Bentuk umum barisan aritmatika seperti berikut :
U1,u2,u3,……………………,un-1
Atau
a,a + b,a + 2b,………,a + (n-1) b
keterangan :
                 u1  = a = suku pertama
                 un-1  = beda = b
                 un   = suku ke-n
                 n  =  banyaknya suku/urutan suku
Maka rumus suku ke-n barisan aritmatika adalah :
Un  = a + (n-1) b, dengan n = 1,2,3,………..
Contoh :
Tentukan suku ke-20 barisan  bilangan 2,5,8,11,…………..
Penyelesaian :
a = 2
b = 5-2 = 3
un  = a + (n-1) b
                      = 2 + (20 – 1) 3
                      = 2 + 60 – 3
                      = 59

Deret Aritmatika :
Jika jumlah n suku deret aritmatika dinyatakan dengan Sn. Maka didapat rumus :
Karena  un = a + (n-1) b maka Sn didapat rumus Sn :
Sn = (a + un)
Contoh soal :
Hitunglah jumlah 40 suku pertama dari deret aritmatika  5 + 10 + 15………….
Jawab :
A = 5,b = 10 – 5 = 5.
Dan  = 40, maka :
Sn =   
    40 =
          = 20  (10 + (39) 5 )
          = 20 ( 10 + 195 )
          = 20 (205)
          = 4100

3. KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa :
Setiap bilangan dalam suatu bilangan disebut suku dan bisa dilambangkan dengan Un (n menyatakan nomor urut suku). Barisan Aritmatika(barisan hitung) adalah suatu barisan bilangan yang selisih antara dua suku yang berurutan selalu tetap besarnya, dan nilai yang tetap besarnya itu disebut beda atau pembeda (b).
Deret bilangan adalah penjumlahan suku-suku barisan bilangan.
 


 
 REFERENSI
[1]  Puspendik. 2004. Pengertian Barisan dan Deret Aritmetika (Kegiatan Belajar I). (Online), (http;// puspendik.com/ebtanas%5Cujian2004%5Cskl2004/PANDUAN 04.htm, diakses 4 Januari 2014.
[2] Supriyanto.2008.Ujian Nasional Matematika SMA/MA. Surakarta:firdaus utar