Kelebihan dan Kelemahan
kurikulum 2013
1. Kelebihan
Kurikulum 2013
a) Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan yang bersifat alamiah (kontekstual) karena berfokus dan bermuara
pada hakekat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai
dengan kompetensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan
subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk
bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer
pengetahuan.
b) Kurikulum 2013 yang berbasis
karakter dan kompetensi boleh jadi
mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan pengetahuan dan
keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat
dilakukan secara optimal berdasarkan standar kompetensi tertentu.
c) Ada bidang-bidang studi atau mata
pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih cepat menggunakan
pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.
d) Lebih menekankan pada pendidikan
karakter. Selain kreatif dan inovatif, pendidikan karakter juga penting yang
nantinya terintegrasi menjadi satu. Misalnya, pendidikan budi pekerti luhur dan
karakter harus diintegrasikan kesemua program studi.
e) Asumsi dari kurikulum 2013 adalah tidak
ada perbedaan antara anak desa atau kota. Seringkali anak di desa cenderung
tidak diberi kesempatan untuk memaksimalkan potensi mereka.
f) Kesiapan terletak pada guru. Guru
juga harus terus dipacu kemampuannya melalui pelatihan-pelatihan dan
pendidikan calon guru untuk meningkatkan kecakapan profesionalisme secara terus
menerus.
2. Kelemahan
Kurikulum 2013
a) Pemerintah seolah melihat semua
guru dan siswa memiliki kapasitas yang sama dalam kurikulum 2013. Guru juga
tidak pernah dilibatkan langsung dalam proses pengembangan kurikulum 2013.
b) Tidak ada keseimbangan antara orientasi
proses pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013. Keseimbangan sulit dicapai
karena kebijakan ujian nasional (UN) masih diberlakukan.
c) Pengintegrasian
mata pelajaran IPA dan IPS dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk jenjang
pendidikan dasar tidak tepat, karena rumpun ilmu pelajaran-pelajaran tersebut
berbeda.
Konsep Dasar
Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Menurut Sudjana ,
pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Menurut Gulo
pembelajaran adalah untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan
kegiatan belajar. Menurut Nasution, pembelajaran sebagai suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya
dengan anak didik, sehingga terjadi proses belajar. Yang dimaksud lingkungan
disini adalah ruang belajar, guru, alat peraga, perpustakaan, laboratorium dan
sebagainya yang relefan dengan kegiatan belajar siswa
Biggs membagi konsep
pembelajaran dalam tiga pengertian, yaitu:
1. Pengertian kuantitatif
Penularan pengetahuan dari guru kepada siswa.
Guru dituntut untuk menguasai ilmu yang disampaikan kepada siswa, sehingga
memberikan hasil optimal.
2. Pengertian institusional
Penataan segala kemampuan mengajar sehingga
berjalan efisien. Guru harus selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik
mengajar.
3. Pengertian kualitatif
Upaya guru untuk memudahkan belajar siswa.
Peran guru tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga melibatkan
siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien. Kesimpulannya
pembelajran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sitem
lingkunagn dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal.
Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses pembelajaran
sehingga diperoleh hasil yang optimal. Adapun berbagai metode pembelajaran yang
dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran, antara lain:
Metode ceramah
Penyampaian materi dari guru kepada siswa
melalui bahasa lisan baik verbal maupun nonverbal.
Penyampaian materi melalui upaya penanaman
kebiasaan-kebiasaan tertentu sehingga diharapkan siswa dapat menyerap materi
secara optimal.
Metode tanya jawab
Metode karya wisata
Penyajian materi pelajaran melalui bentuk
pertanyaan yang harus dijwab oleh anak didik. Bertujuan memotivasi anak
mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau guru mengajukan
pertanyaan dan anak didik menjawab.
Metode penyampaian materi dengan cara membawa
langsung anak didik ke objek diluar kelas atau di lingkungan kehidupan nyata
agar siswa dapat mengamati atau mengalami secara langsung
Metode demonstrasi
Metode pembelajaran dengan cara memperlihatkan suatu proses atau suatu benda yang berkaitan dengan bahan pembelajaran.
Metode sosiodrama
Metode pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada anak didik untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu yang
terdapat dalam kehidupan sosial.
Metode bermain peran
Pembelajaran melalui pengembangan imajinasi dan
penghayatan anak didik dengan cara anak didik memerankan suatu tokoh, baik
tokoh hidup maupun mati. Metode ini mengembangkan penghayatan, tanggungjawab,
dan terampil dalam memaknai materi yang dipelajari
Metode diskusi
Metode pembelajaran melalui pemberian masalah
kepada siswa dan siswa diminta untuk memecahkan masalah secara kelompok.
Metode pemberian tugas dan resitasi
Merupakan metode pembelajaran melalui pemberian
tugas kepada siswa. Resitasi merupakan metode pembelajaran berupa tugas pada
siswa untuk melaporkan pelaksanaan tugas yang telah diberikan guru.
Metode eksperimen
Pemberian kepada siswa untuk pencobaan.
Metode proyek
Adapun prinsip dalam
pemilihan dalam metode pembelajaran adalah disesuaikan dengan tujuan, tidak
terikat pada suatu alternatif, penggunaannya bersifat kombinasi. Faktor yang
menentukan dipilihnya suatu metode dalam pembelajaran antara lain:
1. Tujuan
pembelajaran
2. Tingkat
kematangan anak didik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar