Jumat, 19 Desember 2014

PEMBAHASAN PESERTA DIDIK



https://www.mushlihin.com/wp-content/uploads/2013/10/Apersepsi-dalam-Pembelajaran.jpg


Setiap Individu adalah unik, artinya setiap individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berfikir dan cara merespon atau mempelajari hal-hal baru. Salah satu komponen dalam system pendidikan adalah adanya peserta didik, peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system pendidikan, sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang dididiknya.
Peserta didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan itu dilingkungan keluarga, sekolah maupun dilingkkungan masyarakat dimana anak tersebut berada.
Namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan pendidik, karena seorang pendidik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang dimensi-dimensi yang terdapat didalam diri peserta didik terhadap peserta didik itu sendiri, kalau seorang pendidik tidak mengetahui dimensi-dimensi tersebut, maka potensi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut akan sulit dikembangkan, dan peserta didikpun juga mengenali potensi yang dimilikinya.

   A.   Rumusan Masalah
         1.    Pengertian Peserta Didik
         2.    Karakter Manusia Sebagai Peserta Didik
         3.    Batas Awal dan Akhir Pendidikan
  
   B.   Tujuan Penulisan
         Pembuatan makalah ini bertujuan :
         1.    Mengetahui arti atau maksud dari kata peserta didik
         2.    Mengetahui macam-macam kepribadian atau karakteristik masing-masing peserta didik
         3.    Mengetahui batas awal dan akhir pendidikan

  
BAB II
 PEMBAHASAN PESERTA DIDIK

      Pengertian Peserta Didik

·         Secara etimologi peserta didik dalam bahasa arab juga disebut dengan timidz jamaknya adalah Talamid, yang artinya adalah “murid”,  maksudnya adalah “orang-orang yang mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib jamaknya adalah Thullab, yang artinya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”.
·          Dalam arti Luas, Peserta didik adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit, peserta didik diartikan setiap siswa yang belajar di sekolah (sinolungan, 1997)
·         Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI no.20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
·         Departemen pendidikan nasional (2003), menegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.

Jadi, Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan, sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk sikap moral dan kepribadian.

Karakter Manusia sebagai Peserta Didik
Individu memiliki sifat bawaan(heredity) dan karakteristik yang diperoleh dari pengaruh lingkungan sekitar.Menurut ahli psikologi, kepribadian dibentuk oleh perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan.
Karakteristik yang bersifat biologis cenderung lebih bersifat tetap,sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.

      1. Pengertian dan Karakteristik Kehidupan Pribadi
          Pengertian: Kehidupan individu yang utuh, lengkap, dan memiliki cirri khusus/unik.
          Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain:
                             a.     aspek emosional
                             b.     aspek sosial psikologis
                             c.     aspek sosial budaya
                             d.     kemampuan intelektual terpadu secara integratif terhadap faktor lingkungan.

Karakteristik kehidupan pribadi bersifat khusus,dengan kata laintidak dapat disamakan dengan individu-individu lainnya. Seseorang individu juga memerlukan sebuah pengakuan dari pihak lain tentang harga dirinya.Ia mempunyai harga diri dan berkeinginan untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
    Perkembangan pribadi yang menyangkut aspek psikologis dapat ditunjukkan oleh sikap dan
    perilakunya.Menurut ahli psikologi perkembangan kehidupan pribadi manusia dipengaruhi oleh
    faktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman). 
    Aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir,sedangkan aliran
    Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang
    menyatakan bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan
    seseorang adalah aliran konvergensi.

 3. Perbedaan Individu dalam Perkembangan Pribadi
     Perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan lingkungan
     tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, kepribadian setiap individu akanberbeda-beda sesuai denga sifat badan dankondisi lingkungan hidupnya.

4. Pengaruh Perkembangan Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku
    Kepribadian atau tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan kehidupan
    sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian
    saat sekarang.
    Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap pula,sehingga mampu
    memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.

5. Upaya Pengembangan Kehidupan Pribadi   
    Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sbb.:

a.    Membiasakan hidup sehat,teratur,serta efisien waktu, mengenal dan memahami nilai-nilai dan
       norma sosial yang berlaku secara baik dan benar.
b.     Mengerjakan tugas dan pekerjaan sehari-hari secara mandiri dan penuh tanggung jawab.
c.    Sering bersosialisasi dengan masyarakat.
d.    Melatih cara merespon berbagai masalah dengan baik.
e.    Menghindari sikap dan tindakan yang bersifat lari dari masalah.
f.      Disiplin, patuh, dan tanggung jawab terhadap aturan hidup keluarga.
g.    Melaksanakan peran sesuai status dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.
h.    Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan ilmu pengetahuan dan
       ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik melalui pendidikan yang formal
maupun tidak.Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.

BATAS AWAL DAN AKHIR PENDIDIKAN

 A. Pengertian Batas-batas Pendidikan Dan Batas-batas Awal Pendidikan
     Batas – batas pendidikan yang dimaksud disini ialah hal-hal yang menyangkut masalah kapan pendidikan itu dimulai dan kapan pendidikan itu berakhir. Langeveld menyatakan bahwa saat kapan pendidikan itu dimulai disebut batas bawah dari pendidikan, dan saat kapan pendidikan itu berakhir, disebutkan batas akhir dari pendidikan itu ialah saat mana anak telah sadar / mengenal kewibawaan ( gezaq ).
 Ada beberapa pendapat mengenai pengertian batas - batas awal pendidikan :

 1. Al-Abdori
     Menyatakan bahwa anak dimulai di didik dalam arti sesungguhnya setelah berusia 7 tahun, oleh
     karena itu beliau mengeritik orang tua yang menyekolahkan anaknya pada usia yang masih terlalu
     muda, waktu sebelum usia 7 tahun.

2. Dr. Asma Hasan Fahmi
    Mengemukakan bahwa dikalangan ahli didik Islam berbeda pendapat  tentang kapan anak mulai
    dapat di didik sebagian diantara mereka mengatakan setelah anak berusia 4 tahun.

3. Athiyah Al-‘Abrasy
     Mengatakan anak di didik itu dimulai setelah anak berusia 5 tahun, yaitu  dengan membaca
     Al-Qur’ an, mempelajari Sya’ ir, sejarah nenek moyang dan kaumnya, mengendarai kuda dan
     memanggul senjata
  
4. Zakiyah Derajat
    Meninjau dari segi psikologi, beliau menjelaskan bahwa usia 3-4 tahun dikenal sebagai masa
    pembangkang. Dari segi pendidikan justru pada masa itu terbuka peluang ketidak patuhan yang
    sekaligus merupakan landasan untuk menegakkan kepatuhan yang sesungguhnya. Setelah itu anak
    mulai memiliki kesadaran batin atau motivasi dalam perilakunya. Di sini pula mulai terbuka
    penyelenggaraan pendidikan artinya sentuhan – sentuhan pendidikan untuk menumbuh
    kembangkan motivasi anak dalam perilakunya kearah-arah tujuan pendidikan.

  Pendididkan itu dimulai dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan ke arah pendidikan yang nyata, yaitu pada minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan pendidikan sesungguhnya baru terjadi kemudian.

  Pada pendidikan yang sesungguhnya dari anak dituntut pengertian bahwa ia harus memahami apa yang dikehendaki oleh pemegang kewibawaan dan menyadari bahwa hal yang di ajarkan adalah perlu baginya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa diri utama dari pendidikan yang sesungguhnya ialah adanya kesiapan interaksi edukatif antara pendidik dan terdidik

  Oleh karena itu,manusia dibimbing dan diarahkan sejak awal pertumbuhannya agar kehidupannya berjalan mulus. Bimbingan yang dilakukan sejak dini mempunyai pengaruh amat besar sekali bagi kehidupan masa dewasa.

B. Batas – Batas Akhir Pendidikan
    Sebagaimana sulitnya menetapkan kapan sesungguhnya pendidikan anak berlangsung untuk pertama kalinya, begitu pula sulitnya menentukan kapan pendidikan itu berlangsung untuk terakhir kalinya. Kesulitan tersebut berkaitan erat dengan kesukaran menentukan masa kematangan. Seorang anak dalam hal-hal lain kadang-kadang masih tetap menunjukkan sikap kekanak-kanakan. Disamping itu masih dapat ditambahkan pula bahwa lingkungan dan keadaan kehidupan seseorang turut mempengaruhi percepatan atau tempo proses kematangnnya. Kenyataan-kenyataan itu tidak memberi peluang untuk dapat menentukan pada umur berapa pendidikan manusia harus berakhir.
Sehubungan dengan itu, perlulah suatu kehati-hatian kalau juga ingin mengatakan bahwa sepanjang tatanan yang berlaku proses pendidikan itu mempunyai titik akhir yang bersifat alamiah, titik akhir bersifat principal dan tecapai bila seseorang manusia muda itu dapat berdiri sendiri dan secara mantap mengembangkan serta melaksanakan rencana sesuai dengan pandangan hidupnya. Ia telah memiliki kepahaman terhadap segala pengaruh yang menerpa kehidupan batiniyahnya dengan berpegang dan mengembalikiannya pada dasar – dasar pedoman hidup yang kokoh. Pada kondisi yang disebutkan diatas, pendidikan sudah tidak menjadi masalah lagi, ia telah dapat mendidik dirinya sendiri.


BAB III 
PENUTUP


A.   Kesimpulan
      Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan, sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk membentuk sikap moral dan kepribadian dirinya.

       Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang diperoleh dari lingkungan sekitar. Karakteristik bersifat biologis yang cenderung lebih tetap dan karakteristik bersifat psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.

       Pendididkan itu dimulai dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan ke arah pendidikan yang nyata, yaitu pada minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan pendidikan sesungguhnya baru terjadi kemudian.Sepanjang tatanan yang berlaku proses pendidikan itu mempunyai titik akhir yang bersifat alamiah, titik akhir bersifat principal dan tecapai bila seseorang manusia muda itu dapat berdiri sendiri dan secara mantap mengembangkan serta melaksanakan rencana sesuai dengan pandangan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar