Setiap Individu adalah unik, artinya setiap individu memiliki perbedaan
antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut bermacam-macam, mulai
dari perbedaan fisik, pola berfikir dan cara merespon atau mempelajari hal-hal
baru. Salah satu komponen dalam system pendidikan adalah adanya peserta didik,
peserta didik merupakan komponen yang sangat penting dalam system pendidikan,
sebab seseorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang
dididiknya.
Peserta didik adalah
orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangkan melalui pendidikan,
baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan itu dilingkungan keluarga,
sekolah maupun dilingkkungan masyarakat dimana anak tersebut berada.
Namun itu semua tidak terlepas dari keterlibatan pendidik, karena seorang
pendidik harus memahami dan memberikan pemahaman tentang dimensi-dimensi yang
terdapat didalam diri peserta didik terhadap peserta didik itu sendiri, kalau
seorang pendidik tidak mengetahui dimensi-dimensi tersebut, maka potensi yang
dimiliki oleh peserta didik tersebut akan sulit dikembangkan, dan peserta
didikpun juga mengenali potensi yang dimilikinya.
A. Rumusan Masalah
1. Pengertian Peserta Didik
2. Karakter Manusia Sebagai Peserta Didik
3. Batas Awal dan Akhir Pendidikan
B. Tujuan Penulisan
Pembuatan makalah ini
bertujuan :
1. Mengetahui arti atau maksud dari kata peserta didik
2. Mengetahui macam-macam kepribadian atau karakteristik masing-masing peserta
didik
3. Mengetahui batas awal dan akhir pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN PESERTA DIDIK
Pengertian Peserta Didik
·
Secara etimologi
peserta didik dalam bahasa arab juga disebut dengan timidz jamaknya adalah Talamid,
yang artinya adalah “murid”, maksudnya adalah “orang-orang yang
mengingini pendidikan”. Dalam bahasa arab dikenal juga dengan istilah Thalib jamaknya adalah Thullab,
yang artinya adalah “orang-orang yang mencari ilmu”.
·
Dalam arti Luas, Peserta didik adalah setiap
orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat, sedangkan dalam
arti sempit, peserta didik diartikan setiap siswa yang belajar di sekolah
(sinolungan, 1997)
·
Menurut pasal 1 ayat 4 UU RI no.20 tahun 2003
tentang system pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat
yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur
jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
·
Departemen pendidikan nasional (2003),
menegaskan bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan dirinya melalui jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Jadi, Peserta didik adalah
individu yang mengalami perkembangan dan perubahan, sehingga ia harus
mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk sikap moral dan kepribadian.
Karakter Manusia sebagai Peserta Didik
Individu memiliki sifat bawaan(heredity) dan karakteristik yang diperoleh
dari pengaruh lingkungan sekitar.Menurut ahli psikologi, kepribadian dibentuk
oleh perpaduan faktor pembawaan dan lingkungan.
Karakteristik yang bersifat biologis cenderung lebih bersifat tetap,sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.
Karakteristik yang bersifat biologis cenderung lebih bersifat tetap,sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan faktor psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan.
1. Pengertian dan Karakteristik Kehidupan Pribadi
Pengertian: Kehidupan individu
yang utuh, lengkap, dan memiliki cirri khusus/unik.
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain:
Kehidupan pribadi seseorang menyangkut berbagai aspek,antara lain:
a.
aspek emosional
b.
aspek sosial psikologis
c.
aspek sosial budaya
d.
kemampuan intelektual
terpadu secara integratif terhadap faktor lingkungan.
Karakteristik kehidupan
pribadi bersifat khusus,dengan kata laintidak dapat disamakan dengan
individu-individu lainnya. Seseorang individu juga memerlukan sebuah pengakuan
dari pihak lain tentang harga dirinya.Ia mempunyai harga diri dan berkeinginan
untuk selalu mempertahankan harga diri tersebut.
2. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi yang menyangkut aspek psikologis dapat ditunjukkan
oleh sikap dan
perilakunya.Menurut ahli psikologi perkembangan kehidupan pribadi manusia dipengaruhi oleh
faktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman).
Aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir,sedangkan aliran
Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang
menyatakan bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan
seseorang adalah aliran konvergensi.
perilakunya.Menurut ahli psikologi perkembangan kehidupan pribadi manusia dipengaruhi oleh
faktor keturunan (pembawaan) dan faktor lingkungan (pengalaman).
Aliran Nativisme menyatakan perkembanagn pribadi telah ditentukan sejak lahir,sedangkan aliran
Empirisme menyatakan perkembangan pribadi dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Aliran yang
menyatakan bahwa kedua faktor itu secara terpadu memberikan pengaruh tarhadap kehidupan
seseorang adalah aliran konvergensi.
3. Perbedaan Individu dalam
Perkembangan Pribadi
Perkembangan pribadi setiap
individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan lingkungan
tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, kepribadian setiap individu akanberbeda-beda sesuai denga sifat badan dankondisi lingkungan hidupnya.
tempat mereka hidup dan dibesarkan. Oleh karena itu, kepribadian setiap individu akanberbeda-beda sesuai denga sifat badan dankondisi lingkungan hidupnya.
4. Pengaruh Perkembangan
Kehidupan Pribadi terhadap Tingkah Laku
Kepribadian atau tingkah laku
seseorang dipengaruhi oleh proses perkembangan kehidupan
sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian
saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap pula,sehingga mampu
memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.
sebelumnya dan dalam perjalanannya berinteraksi dengan lingkungannya serta kejadian-kejadian
saat sekarang.
Kehidupan pribadi yang mantap akan membentuk perilaku yang mantap pula,sehingga mampu
memecahkan berbagai permasalahan hidupnya.
5. Upaya Pengembangan
Kehidupan Pribadi
Upaya pengembangan kehidupan pribadi dapat dilakukan sbb.:
a. Membiasakan hidup sehat,teratur,serta efisien waktu, mengenal dan memahami nilai-nilai dan
norma sosial yang berlaku secara baik dan benar.
b.
Mengerjakan tugas dan
pekerjaan sehari-hari secara mandiri dan penuh tanggung jawab.
c.
Sering bersosialisasi dengan
masyarakat.
d.
Melatih cara merespon berbagai
masalah dengan baik.
e.
Menghindari sikap dan tindakan
yang bersifat lari dari masalah.
f.
Disiplin, patuh, dan tanggung
jawab terhadap aturan hidup keluarga.
g.
Melaksanakan peran sesuai
status dan tanggung jawab dalam kehidupan keluarga.
h.
Berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk meningkatakan penguasaan ilmu pengetahuan dan
ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik melalui pendidikan yang formal
maupun tidak.Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.
ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki,baik melalui pendidikan yang formal
maupun tidak.Selain itu perlu diciptakan suasana yang kondusif dan keteladanan dari pihak yang memiliki otoritas, serta mengefektifkan perkembangan sosial.
BATAS AWAL DAN AKHIR PENDIDIKAN
A. Pengertian Batas-batas Pendidikan Dan Batas-batas Awal Pendidikan
Batas – batas pendidikan yang dimaksud disini
ialah hal-hal yang menyangkut masalah kapan pendidikan itu dimulai dan kapan
pendidikan itu berakhir. Langeveld menyatakan bahwa saat kapan pendidikan itu
dimulai disebut batas bawah dari pendidikan, dan saat kapan pendidikan itu
berakhir, disebutkan batas akhir dari pendidikan itu ialah saat mana anak telah
sadar / mengenal kewibawaan ( gezaq ).
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian batas - batas awal
pendidikan :
1. Al-Abdori
Menyatakan bahwa anak
dimulai di didik dalam arti sesungguhnya setelah berusia 7 tahun, oleh
karena itu beliau mengeritik orang tua yang menyekolahkan anaknya pada usia yang masih terlalu
muda, waktu sebelum usia 7 tahun.
karena itu beliau mengeritik orang tua yang menyekolahkan anaknya pada usia yang masih terlalu
muda, waktu sebelum usia 7 tahun.
2. Dr. Asma Hasan Fahmi
Mengemukakan bahwa dikalangan ahli didik Islam
berbeda pendapat tentang kapan anak mulai
dapat di didik sebagian diantara mereka mengatakan setelah anak berusia 4 tahun.
dapat di didik sebagian diantara mereka mengatakan setelah anak berusia 4 tahun.
3. Athiyah Al-‘Abrasy
Mengatakan anak di
didik itu dimulai setelah anak berusia 5 tahun, yaitu dengan membaca
Al-Qur’ an, mempelajari Sya’ ir, sejarah nenek moyang dan kaumnya, mengendarai kuda dan
memanggul senjata
Al-Qur’ an, mempelajari Sya’ ir, sejarah nenek moyang dan kaumnya, mengendarai kuda dan
memanggul senjata
4. Zakiyah Derajat
Meninjau dari segi psikologi, beliau menjelaskan bahwa usia 3-4
tahun dikenal sebagai masa
pembangkang. Dari segi pendidikan justru pada masa itu terbuka peluang ketidak patuhan yang
sekaligus merupakan landasan untuk menegakkan kepatuhan yang sesungguhnya. Setelah itu anak
mulai memiliki kesadaran batin atau motivasi dalam perilakunya. Di sini pula mulai terbuka
penyelenggaraan pendidikan artinya sentuhan – sentuhan pendidikan untuk menumbuh
kembangkan motivasi anak dalam perilakunya kearah-arah tujuan pendidikan.
pembangkang. Dari segi pendidikan justru pada masa itu terbuka peluang ketidak patuhan yang
sekaligus merupakan landasan untuk menegakkan kepatuhan yang sesungguhnya. Setelah itu anak
mulai memiliki kesadaran batin atau motivasi dalam perilakunya. Di sini pula mulai terbuka
penyelenggaraan pendidikan artinya sentuhan – sentuhan pendidikan untuk menumbuh
kembangkan motivasi anak dalam perilakunya kearah-arah tujuan pendidikan.
Pendididkan itu dimulai dengan
pemeliharaan yang merupakan persiapan ke arah pendidikan yang nyata, yaitu pada
minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan pendidikan
sesungguhnya baru terjadi kemudian.
Pada pendidikan yang sesungguhnya dari
anak dituntut pengertian bahwa ia harus memahami apa yang dikehendaki oleh
pemegang kewibawaan dan menyadari bahwa hal yang di ajarkan adalah perlu
baginya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa diri utama dari pendidikan yang
sesungguhnya ialah adanya kesiapan interaksi edukatif antara pendidik dan
terdidik
Oleh karena itu,manusia dibimbing dan
diarahkan sejak awal pertumbuhannya agar kehidupannya berjalan mulus. Bimbingan
yang dilakukan sejak dini mempunyai pengaruh amat besar sekali bagi kehidupan
masa dewasa.
B. Batas – Batas Akhir Pendidikan
Sebagaimana sulitnya menetapkan kapan sesungguhnya pendidikan anak
berlangsung untuk pertama kalinya, begitu pula sulitnya menentukan kapan
pendidikan itu berlangsung untuk terakhir kalinya. Kesulitan tersebut berkaitan erat dengan
kesukaran menentukan masa kematangan. Seorang anak dalam hal-hal lain
kadang-kadang masih tetap menunjukkan sikap kekanak-kanakan. Disamping itu
masih dapat ditambahkan pula bahwa lingkungan dan keadaan kehidupan seseorang
turut mempengaruhi percepatan atau tempo proses kematangnnya.
Kenyataan-kenyataan itu tidak memberi peluang untuk dapat menentukan pada umur
berapa pendidikan manusia harus berakhir.
Sehubungan dengan itu, perlulah suatu
kehati-hatian kalau juga ingin mengatakan bahwa sepanjang tatanan yang berlaku
proses pendidikan itu mempunyai titik akhir yang bersifat alamiah, titik akhir
bersifat principal dan tecapai bila seseorang manusia muda itu dapat berdiri
sendiri dan secara mantap mengembangkan serta melaksanakan rencana sesuai
dengan pandangan hidupnya. Ia telah memiliki kepahaman terhadap segala pengaruh
yang menerpa kehidupan batiniyahnya dengan berpegang dan mengembalikiannya pada
dasar – dasar pedoman hidup yang kokoh. Pada kondisi yang disebutkan diatas,
pendidikan sudah tidak menjadi masalah lagi, ia telah dapat mendidik dirinya
sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peserta didik adalah individu yang mengalami perkembangan dan perubahan,
sehingga ia harus mendapatkan bimbingan dan arahan untuk membentuk membentuk
sikap moral dan kepribadian dirinya.
Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda yang diperoleh dari
lingkungan sekitar. Karakteristik bersifat biologis yang cenderung lebih tetap
dan karakteristik bersifat psikologis lebih mudah berubah karena dipengaruhi oleh
pengalaman dan lingkungan.
Pendididkan itu dimulai
dengan pemeliharaan yang merupakan persiapan ke arah pendidikan yang nyata,
yaitu pada minggu dan bulan pertama seorang anak dilahirkan, sedangkan
pendidikan sesungguhnya baru terjadi kemudian.Sepanjang tatanan yang berlaku
proses pendidikan itu mempunyai titik akhir yang bersifat alamiah, titik akhir
bersifat principal dan tecapai bila seseorang manusia muda itu dapat berdiri
sendiri dan secara mantap mengembangkan serta melaksanakan rencana sesuai dengan
pandangan hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar